Kamis, 08 Maret 2012

Lomba Perpustakaan Sekolah SMA Negeri Kabupaten/Kota Se-Bali Tahun 2010

Salah satu indikator yang dipercaya berpengaruh pada tingkat keberhasilan suatu pendidikan adalah keberadaan perpustakan. Sebab, perpustakaan adalah lautan referensi ilmu. “Perpustakaan adalah nafas kehidupan kita di era globalisasi, serta nafas kita menjadi sarjana,” demikian Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Jembrana, Drs. I Gusti Ngurah Suprayoga K, yang juga menjadi pembicara kedua dalam kegiatan lomba perpustakaan tingkat SMA Negeri Kabupaten/Kota se-Bali yang diselenggarakan Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Bali, Rabu (9/6) lalu di ruang perpustakaan SMA Negeri 1 Negara.

Berbicara tentang perpustakaan, Suprayoga menyadari jika keberadaan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jembrana tergolong muda di antara perpustakaan yang ada di Propinsi Bali. “Umur kantor perpustakaan daerah di sini sebetulnya paling muda di antara kantor-kantor perpustakaan yang ada di Propinsi Bali, termasuk juga lebih muda dari perpustakaan sekolah (SMA) tertua di Jembrana. Kami juga pernah lalai. Oleh karena itu, mulai Maret 2009 lalu kantor ini dinamai Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Jembrana. Dan tidak lupa ada plus-nya karena kantor kami sudah lengkap dengan PDE atau Pengolahan Data Elektronik,” paparnya.

Selain itu ia mengungkapkan, sejak dulu Kabupaten Jembrana memiliki mimpi untuk mewujudkan e-Library dengan kemudahan mengakses buku lewat internet. Ia juga berharap kantor perpustakaan tersebut bisa mewakili Bali di tingkat nasional nantinya.

Ketua tim penilai Albiner Silaen menjelaskan, seiring kemajuan teknologi, sudah banyak perpustakaan yang memanfaatkan kecanggihannya. Baik itu perpustakaan propinsi, perpustakaan kabupaten/kota, hingga perpustakaan sekolah. Hal ini bukan semata-semata untuk memudahkan akses informasi saja, tapi juga untuk menghindari predikat gagap teknologi.

Albiner juga memandang campur tangan pemerintah di dalam upaya meningkatkan budaya baca di kalangan masyarakat cukup menggembirakan. Hal ini tercermin dari dilaksanakannya perpustakaan keliling hingga ke pelosok desa, gerakan membaca yang digelar setiap 14 September terkait Hari Kunjung Perpustakaan di Bali, serta HUT Perpustakaan Nasional pada 17 Mei. “Mudah-mudahan dengan semakin majunya perpustakaan, budaya baca masyarakat juga semakin meningkat dan dapat menuntaskan buta aksara,” ucapnya.

Di luar itu, pemerintah juga tengah gencar mengadakan pelatihan diklat dan perekrutan pustakawan di Bali. Hal ini menjadi angin segar mengingat saat ini saat ini belum ada pengelola perpustakaan yang memadai.

Di sisi lain, gedung perpustakaan SMA Negeri 1 Negara belumlah representatif. Kendati demikian, jumlah buku di perpustakaan tersebut dapat dikatakan cukup memadai. Demikian pula dengan intensitas pengunjung perpustakaan cukup tinggi. “Di sini tidak lagi menggunakan sistem manual, tetapi sudah memakai kartu JSS (Jimbarwana Smart School). Belum lama ini, kami juga melaksanakan peningkatan kualitas kompetensi tenaga perpustakaan dalam hal peningkatan mutu,” tutur Kepala SMA Negeri 1 Negara, Drs. I Putu Ardika, M.Pd.

SMA Negeri 1 Negara bukanlah satu-satunya sekolah dari Kabupaten Jembrana yang turut dalam lomba tersebut. SMA Negeri 1 Pekutatan juga menjadi wakil Jembrana setelah telah lolos dalam tahap pembinaan dari Pemkab Jembrana. Di hari-hari sebelumnya, pihak penyelenggara telah mengadakan evaluasi di beberapa perpustakaan sekolah tingkat SMA di beberapa kabupaten. Kodya Denpasar diwakili SMA Negeri 5 Denpasar dan SMA Negeri 7 Denpasar. Sedangkan Kabupaten Badung diwakili SMA Negeri 1 Petang dan SMA Negeri 2 Mengwi. Perpustakan besutan SMA Negeri 1 Kediri dan SMA Negeri 1 Selemadeg menjadi perwakilan Kabupaten Tabanan. Setelah di Jembrana, beberapa kabupaten lainnya juga akan dievaluasi oleh tim penilai, seperti Kabupaten Buleleng diwakili SMA Negeri 1 Busungbiu dan SMA Negeri 1 Banjar; Karangasem yang diwakili perpustakan yang bernaung di SMA Negeri 1 Amlpura dan SMA Negeri 2 Semarapura; Kabupaten Gianyar yang diwakili SMA Negeri 1 Gianyar dan SMA Negeri Negeri 1 Ubud; dan SMA Negeri 2 Bangli dan SMA Negeri 1 Susut yang mewakili Kabupaten Bangli.

Teks & Foto: Yuli Astari
Diposkan oleh bali bicara di 11:47
Label: DINAMIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar