Kegiatan meramu tanaman herbal |
SMP SWASTIKA KARYA NEGARA
Duta Jembrana Lomba KSPAN Provinsi Bali
Duta Jembrana Lomba KSPAN Provinsi Bali
Punya ASPETRI
Usai
mewakili Jembrana dalam Lomba Pramuka tingkat Provinsi Bali, SMP Swastika Karya
juga dipercaya menjadi duta Lomba Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkotika
(KSPAN) pada tingkat yang sama di tahun ini. Kepercayaan yang berlipat ganda
ini merupakan tonggak awal bagi kemajuan sekolah swasta di Jembrana yang satu
ini dan bukti kesanggupan dalam menghadapi lomba KSPAN telah ditunjukkan SMP
Swastika Karya kepada Tim Penilai KSPAN dari Provinsi Bali pada Sabtu, 15
Oktober lalu. Oleh karenanya pihak sekolah merasa bangga bukan hanya karena
diberikan kepercayaan kali pertama mewakili Jembrana pada ajang ini, namun
bangga jua lantaran tim penilai dari Provinsi Bali
memborong ramuan obat buatan KSPAN SMP Swastika Karya.
“Sebagai
sekolah swasta di Jembrana, kami cukup merasa bangga telah ditunjuk untuk
mewakili Kabupaten Jembrana baik dalam lomba Pramuka maupun KSPAN. Dalam lomba
KSPAN, kami sangat senang ketika tim penilai dari provinsi antusias membeli
ramuan obat yang kami ramu dari tanaman obat-obatan yang tumbuh di areal
sekolah ini. Sayangnya persediaannya terbatas, jadi tim penilai hanya kebagian
dua botol minyak semanggi gunung dan dua botol minyak lidah mertua.
Masing-masing botol itu (biasanya ) kami jual seharga 20.000 rupiah kepada Tim
penilai ,”ungkap Ni Ketut Winarini,S.Pd selaku kepala sekolah yang baru
diangkat per Oktober lalu ketika diwawancarai beberapa hari setelah lomba KSPANdigelar.
Tak hanya tim penilai saja, tanaman obat-obatan ini pun kerap kali dimanfaatkan
warga sekitar, siswa-siswi di SMP Swastika Karya ini dalam proses penyembuhan
luka-luka ringan dan lain sebagainya.
Patut
diancungkan jempol. Sebab, sekolah yang memiliki luas lahan 3150 meter persegi
ini memiliki keunikan yang jarang ditemukan di sekolah lain, dimana 500 jenis
tanaman obat-obatan seolah-olah membingkai apik halaman sekolah. Bahkan,
tersebar di setiap sudut sekolah dengan tinggi rata-rata sepinggang orang
dewasa. Program unggulan terkait pemeliharaan tanaman obat tradisional Indonesia semacam ini diusung dengan nama
ASPETRI atau Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia.
Untuk
sekedar diketahui bahwa KSPAN SMP Swastika Karya yang terbentuk tahun 2007 dibawah
besutan Kade Sri Hariani selaku pembina ekstrakurikuler yang telah melakukan studi
banding dan peninjauan Yayasan Media Informasi Tanaman Obat Indonesia ini,
pernah merengkuh juara III dalam lomba KSPAN tingkat kabupaten 2008 lalu.
Selain itu, KSPAN yang terdiri dari 40 anggota saat ini, telah berhasil mengantongi
penghargaan dalam kegiatan survey nasional perkembangan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa di Indonesia tahun
2011 dari Kepala bidang Penelitian dan pengembangan Puslitdatin BNN RI dan
pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia.
Pihak
sekolah berharap semoga KSPAN di sekolah swasta ini lebih maju dalam menggali
wawasan dan lebih berdenyut di masa mendatang. Maka dari itu, menurut Winarini,
perlu kiranya melakukan evaluasi terutama pada lokasi sekretariat KSPAN yang
selama ini masih berpadu dengan dapur KSPAN agar dapat diposisikan secara
terpisah dan nampak lebih tertata rapi dan bersih. Sehingga, tahun depan dapat
dipercaya lagi sebagai duta KSPAN tidak hanya mewakili Jembrana tapi Bali sekalipun. Yuli Astari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar