Selasa, 10 April 2012

Kegiatan meramu tanaman herbal
SMP SWASTIKA KARYA NEGARA
Duta Jembrana Lomba KSPAN Provinsi Bali
 Punya ASPETRI

Usai mewakili Jembrana dalam Lomba Pramuka tingkat Provinsi Bali, SMP Swastika Karya juga dipercaya menjadi duta Lomba Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkotika (KSPAN) pada tingkat yang sama di tahun ini. Kepercayaan yang berlipat ganda ini merupakan tonggak awal bagi kemajuan sekolah swasta di Jembrana yang satu ini dan bukti kesanggupan dalam menghadapi lomba KSPAN telah ditunjukkan SMP Swastika Karya kepada Tim Penilai KSPAN dari Provinsi Bali pada Sabtu, 15 Oktober lalu. Oleh karenanya pihak sekolah merasa bangga bukan hanya karena diberikan kepercayaan kali pertama mewakili Jembrana pada ajang ini, namun bangga jua lantaran tim penilai dari Provinsi Bali memborong ramuan obat buatan KSPAN SMP Swastika Karya.

“Sebagai sekolah swasta di Jembrana, kami cukup merasa bangga telah ditunjuk untuk mewakili Kabupaten Jembrana baik dalam lomba Pramuka maupun KSPAN. Dalam lomba KSPAN, kami sangat senang ketika tim penilai dari provinsi antusias membeli ramuan obat yang kami ramu dari tanaman obat-obatan yang tumbuh di areal sekolah ini. Sayangnya persediaannya terbatas, jadi tim penilai hanya kebagian dua botol minyak semanggi gunung dan dua botol minyak lidah mertua. Masing-masing botol itu (biasanya ) kami jual seharga 20.000 rupiah kepada Tim penilai ,”ungkap Ni Ketut Winarini,S.Pd selaku kepala sekolah yang baru diangkat per Oktober lalu ketika diwawancarai beberapa hari setelah lomba KSPANdigelar. Tak hanya tim penilai saja, tanaman obat-obatan ini pun kerap kali dimanfaatkan warga sekitar, siswa-siswi di SMP Swastika Karya ini dalam proses penyembuhan luka-luka ringan dan lain sebagainya.

Patut diancungkan jempol. Sebab, sekolah yang memiliki luas lahan 3150 meter persegi ini memiliki keunikan yang jarang ditemukan di sekolah lain, dimana 500 jenis tanaman obat-obatan seolah-olah membingkai apik halaman sekolah. Bahkan, tersebar di setiap sudut sekolah dengan tinggi rata-rata sepinggang orang dewasa. Program unggulan terkait pemeliharaan tanaman obat tradisional Indonesia semacam ini diusung dengan nama ASPETRI atau Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia.

Untuk sekedar diketahui bahwa KSPAN SMP Swastika Karya yang terbentuk tahun 2007 dibawah besutan Kade Sri Hariani selaku pembina ekstrakurikuler yang telah melakukan studi banding dan peninjauan Yayasan Media Informasi Tanaman Obat Indonesia ini, pernah merengkuh juara III dalam lomba KSPAN tingkat kabupaten 2008 lalu. Selain itu, KSPAN yang terdiri dari 40 anggota saat ini, telah berhasil mengantongi penghargaan dalam kegiatan survey nasional perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa di Indonesia tahun 2011 dari Kepala bidang Penelitian dan pengembangan Puslitdatin BNN RI dan pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia.

Pihak sekolah berharap semoga KSPAN di sekolah swasta ini lebih maju dalam menggali wawasan dan lebih berdenyut di masa mendatang. Maka dari itu, menurut Winarini, perlu kiranya melakukan evaluasi terutama pada lokasi sekretariat KSPAN yang selama ini masih berpadu dengan dapur KSPAN agar dapat diposisikan secara terpisah dan nampak lebih tertata rapi dan bersih. Sehingga, tahun depan dapat dipercaya lagi sebagai duta KSPAN tidak hanya mewakili Jembrana tapi Bali sekalipun. Yuli Astari





Tidak ada komentar:

Posting Komentar